Setiap orang sering kali tidak menduga bisa mengalami perasaan jatuh cinta kepada seseorang. Orang yang jatuh cinta pun akan terlihat lebih ceria dan bersemangat menjalani hari-harinya.
Menurut Health24, wajah orang yang jatuh cinta biasanya terlihat berseri-seri dan merah merona ketika kedua bola matanya bertatapan langsung dengan bola mata orang yang dicintainya. Tetapi sampai kini pun orang masih bingung mengartikan perasaanya apakah sekadar cinta pada padangan pertama ataukah cinta tulus ingin menjadikannya sebagai kekasih hati.
Berikut ini akan dijelaskan klasifikasi jatuh cinta yang sering dialami seorang wanita ataupun pria, seperti:
Cinta pada padangan pertama
Biasanya pria ataupun wanita mengaku sangat bahagia saat mengalami cinta pada pandangan pertama. Bahkan, mereka pun mengalami pengalaman batin yang begitu mendebarkan setiap kali berpapasan dengan sang pujaan hati.
Nah, apabila Anda juga mengalami pengalaman yang sama dan mengaku cocok dengannya, tidak ada salahnya Anda melanjutkan hubungan tersebut ke tahap yang lebih serius.
Cinta bermula dari persahabatan
Mungkin banyak orang awalnya menepis perasaan cinta kepada sahabatnya. Mereka sering kali memendam rasa malu ataupun takut dengan mencintainya malah akan merusak persahabatan yang sudah lama terjalin dengan baik.
Tetapi cinta itu memang bisa datang kapan saja. Anda yang jatuh cinta kepada sahabat tidak perlu panik ataupun malu, karena dia adalah sahabat Anda sendiri. Anda tentu lebih tahu bagaimana caranya untuk menaklukkan hatinya.
Cinta monyet
Cinta monyet sering kali diartikan sebagai cinta sebatas angin lalu saja dan dialami oleh anak-anak berusia belia. Sehingga tak sedikit orang yang percaya dengan cinta monyet.
Tetapi jika Anda kembali bertemu dengan seseorang yang pernah Anda sukai di masa kecil, Anda tidak perlu ragu lagi menggaetnya menjadi kekasih hati. Siapa tahu jika sebenarnya sang pujaan hati juga memendam perasaan yang sama dengan Anda.
Selasa, 02 Maret 2010
Meriang Tak Hilang Mungkin Tifus
KOMPAS.com - Tifus (typhoid abdominal) atau dilafal tipes, endemik di Indonesia. Artinya, senantiasa hadir setiap musim. Penyebabnya Salmonella typhi.
Kuman ini ada di mana-mana. Masuk ke tubuh manusia lewat makanan dan minuman yang dicemarinya (fecal-orate. Bisa jadi lewat tangan yang kotor atau pembawa penyakit yang kelihatan sehat (healthy carrier).
Betul enteng dan jarang sampai mematikan, tapi ongkos yang harus dikeluarkan kalau telanjur sakit, sebetulnya merupakan pemborosan karena tifus bisa dicegah.
Angie, 21 tahun sudah seminggu meriang. Kadang merasa mual dan perutnya tidak enak. Bersamaan dengan itu kepalanya terasa nyeri. Sudah hampir seminggu buang air besarnya tersendat. la mengira masuk angin biasa.
Dokter keluarga minta ia periksa darah. Hasilnya, ada tifus dan paratifus. Tergolong bukan yang berat karena yang meninggi titer H, bukan titer 0. Dokter memastikan itu penyebab meriang Angie yang tak putus-putus.
Demam Tifus
Dokter di Indonesia bisa kecolongan kalau lalai mengamati gejala
demam pasiennya. Khawatir luput mendiagnosis, tak jarang dokter cenderung overdiagnosis. Artinya, bukan kasus tifus didiagnosis tifus, saking takutnya kecolongan.
Bahwa memang benar semestinya demam lebih dari seminggu harus dicurigai tifus. Awal tifus memang hanya demam. Lebih harus curiga bila selain demam lama, juga disertai keluhan seperti yang Angie alami, yakni nyeri kepala, tidak enak di perut, dan buang air tiddk teratur. Satu yang khas pada tifus, demam muncul sore dan malam hari saja.
Demam tifus biasanya membandel. Bisa turun denqan obat, namun lekas bangkit lagi. Gambaran demam yang muncul sore dan malam hari itulah, terlebih bila disertai keluhan spesifik seperti yang Angie alami, kemungkinan tifus tidak boleh diabaikan.
Kecurigaan tifus makin bertambah bila tampak bibir kering, dan lidah kelihatan seperti bersalut susu, putih dengan pinggir merah merona. Dokter yang sudah lama praktik, mudah menangkap kasus tifus hanya dengan mengamati penampakan wajah pasien.
Dugaan dokter semakin kuat mengarah ke diagnosis tifus bila setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter meraba hati dan limpa yang membengkak (hepatosplenomegali). Tentu untuk kepastian bahwa diagnosis tifus itu betul, perlu pemeriksaan Widal, selain membiak kumannya dari darah.
Namun, pemeriksaan biakan perlu waktu lama. Untuk praktisnya, dari pemeriksaan fisik, dan adanya kenaiknya titer 0 dan atau H dalam darah, baik tifus maupun paratifus, demi penghematan waktu serta biaya, dokter langsung membuat resep untuuk tifus.
Food handler
Tifus mudah menular. Selain di antara serumah bila ada satu yang terjangkit, sering terjadi dari warung nasi, restoran, atau penjaja makanan dan minuman kaki lima. Kasus klaster tifus pada sekelompok orang yang jajan di tempat yang sama, terjangkit pada waktu yang sama, kemungkinan sumbernya di penjaja makanan atau minuman.
Seorang pembawa kuman yang tampak sehat (healthy carrier), dialah sumber penular tifus paling berbahaya. Orang tak menduga kalau orang sehat membawa kuman tifus.
Bila pembawa kuman yang kelihatan sehat ini kurang higienis, khususnya tidak mencuci tangan dengan benar sebelum mengolah atau menyajikan makanan dan minuman dagangan, ia merupakan sumber penular potensial bagi orang di sekitarnya. Apalagi kalau ia banyak memakai tangannya dalam mengolah dan menyajikan makanan dan minumannya.
Karena itu, untuk amannya, pilih jajanan panas yang sudah dimasak seperti soto atau sup, dan bukan karedok, gadogado, ketoprak, rujak, dan menu siap saji.
Kuman tifus pada tubuh pembawa kuman berada dalam tinjanya. Bila habis ke belakang tidak mencuci tangan dengan benar, kuman tersangkut di jemari tangan. Kuman di jemari tangan kemudian berpindah ke makanan dan minuman yang dipegangnya (fecal-oraq).
Komplikasi usus bolong
Tifus jarang mematikan, kecuali bila terlambat ditangani. Komplikasi paling ditakuti bila usus sampai bolong, dan isinya tumpah ke rongga perut. Ini tergolong kedaruratan perut (acute abdomen), dan jiwa bisa -melayang bila terlambat ditangani.
Kalau komplikasi usus bolong terjadi ditandai dengan mendadak suhu menurun, sedang nadi mendadak meningkat. Persilangan suhu dengan nadi demikian tanda pasien menghadapi situasi kritis. Syok bisa terjadi karena serangan kedaruratan perut ini.
Demi mencegah komplikasi, antibiotika untuk menumpas kuman perlu segera diberikan. Lebih dini, lebih kecil kemungkinan komplikasi.
Tak jarang kuman tersasar ke kandung empedu. Bila ini terjadi, penyembuhan lebih sukar. Bisa juga kuman menetap lama di kandung empedu, dengan segala konsekuensinya. Pasien tifus mendadak seperti terserang sakit kuning, kemungkinan sudah berkomplikasi ke kandung empedu. .
Masalah tifus sekarang, makin banyak kuman yang kebal obat. Diperlukan antibiotika generasi lebih baru untuk menumpasnya. Bila demam tak kunjung turun setelah beberapa hari minum obat, perlu dipertimbangkan untuk mengganti obat. Mungkin obat sudah resisten terhadap kuman.
Dr.Handrawan Nadesul
Kuman ini ada di mana-mana. Masuk ke tubuh manusia lewat makanan dan minuman yang dicemarinya (fecal-orate. Bisa jadi lewat tangan yang kotor atau pembawa penyakit yang kelihatan sehat (healthy carrier).
Betul enteng dan jarang sampai mematikan, tapi ongkos yang harus dikeluarkan kalau telanjur sakit, sebetulnya merupakan pemborosan karena tifus bisa dicegah.
Angie, 21 tahun sudah seminggu meriang. Kadang merasa mual dan perutnya tidak enak. Bersamaan dengan itu kepalanya terasa nyeri. Sudah hampir seminggu buang air besarnya tersendat. la mengira masuk angin biasa.
Dokter keluarga minta ia periksa darah. Hasilnya, ada tifus dan paratifus. Tergolong bukan yang berat karena yang meninggi titer H, bukan titer 0. Dokter memastikan itu penyebab meriang Angie yang tak putus-putus.
Demam Tifus
Dokter di Indonesia bisa kecolongan kalau lalai mengamati gejala
demam pasiennya. Khawatir luput mendiagnosis, tak jarang dokter cenderung overdiagnosis. Artinya, bukan kasus tifus didiagnosis tifus, saking takutnya kecolongan.
Bahwa memang benar semestinya demam lebih dari seminggu harus dicurigai tifus. Awal tifus memang hanya demam. Lebih harus curiga bila selain demam lama, juga disertai keluhan seperti yang Angie alami, yakni nyeri kepala, tidak enak di perut, dan buang air tiddk teratur. Satu yang khas pada tifus, demam muncul sore dan malam hari saja.
Demam tifus biasanya membandel. Bisa turun denqan obat, namun lekas bangkit lagi. Gambaran demam yang muncul sore dan malam hari itulah, terlebih bila disertai keluhan spesifik seperti yang Angie alami, kemungkinan tifus tidak boleh diabaikan.
Kecurigaan tifus makin bertambah bila tampak bibir kering, dan lidah kelihatan seperti bersalut susu, putih dengan pinggir merah merona. Dokter yang sudah lama praktik, mudah menangkap kasus tifus hanya dengan mengamati penampakan wajah pasien.
Dugaan dokter semakin kuat mengarah ke diagnosis tifus bila setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter meraba hati dan limpa yang membengkak (hepatosplenomegali). Tentu untuk kepastian bahwa diagnosis tifus itu betul, perlu pemeriksaan Widal, selain membiak kumannya dari darah.
Namun, pemeriksaan biakan perlu waktu lama. Untuk praktisnya, dari pemeriksaan fisik, dan adanya kenaiknya titer 0 dan atau H dalam darah, baik tifus maupun paratifus, demi penghematan waktu serta biaya, dokter langsung membuat resep untuuk tifus.
Food handler
Tifus mudah menular. Selain di antara serumah bila ada satu yang terjangkit, sering terjadi dari warung nasi, restoran, atau penjaja makanan dan minuman kaki lima. Kasus klaster tifus pada sekelompok orang yang jajan di tempat yang sama, terjangkit pada waktu yang sama, kemungkinan sumbernya di penjaja makanan atau minuman.
Seorang pembawa kuman yang tampak sehat (healthy carrier), dialah sumber penular tifus paling berbahaya. Orang tak menduga kalau orang sehat membawa kuman tifus.
Bila pembawa kuman yang kelihatan sehat ini kurang higienis, khususnya tidak mencuci tangan dengan benar sebelum mengolah atau menyajikan makanan dan minuman dagangan, ia merupakan sumber penular potensial bagi orang di sekitarnya. Apalagi kalau ia banyak memakai tangannya dalam mengolah dan menyajikan makanan dan minumannya.
Karena itu, untuk amannya, pilih jajanan panas yang sudah dimasak seperti soto atau sup, dan bukan karedok, gadogado, ketoprak, rujak, dan menu siap saji.
Kuman tifus pada tubuh pembawa kuman berada dalam tinjanya. Bila habis ke belakang tidak mencuci tangan dengan benar, kuman tersangkut di jemari tangan. Kuman di jemari tangan kemudian berpindah ke makanan dan minuman yang dipegangnya (fecal-oraq).
Komplikasi usus bolong
Tifus jarang mematikan, kecuali bila terlambat ditangani. Komplikasi paling ditakuti bila usus sampai bolong, dan isinya tumpah ke rongga perut. Ini tergolong kedaruratan perut (acute abdomen), dan jiwa bisa -melayang bila terlambat ditangani.
Kalau komplikasi usus bolong terjadi ditandai dengan mendadak suhu menurun, sedang nadi mendadak meningkat. Persilangan suhu dengan nadi demikian tanda pasien menghadapi situasi kritis. Syok bisa terjadi karena serangan kedaruratan perut ini.
Demi mencegah komplikasi, antibiotika untuk menumpas kuman perlu segera diberikan. Lebih dini, lebih kecil kemungkinan komplikasi.
Tak jarang kuman tersasar ke kandung empedu. Bila ini terjadi, penyembuhan lebih sukar. Bisa juga kuman menetap lama di kandung empedu, dengan segala konsekuensinya. Pasien tifus mendadak seperti terserang sakit kuning, kemungkinan sudah berkomplikasi ke kandung empedu. .
Masalah tifus sekarang, makin banyak kuman yang kebal obat. Diperlukan antibiotika generasi lebih baru untuk menumpasnya. Bila demam tak kunjung turun setelah beberapa hari minum obat, perlu dipertimbangkan untuk mengganti obat. Mungkin obat sudah resisten terhadap kuman.
Dr.Handrawan Nadesul
Misteri Kecerdasan Terungkap
KOMPAS.com — Ternyata, bukan area otak tertentu yang membuat seseorang disebut pandai atau bodoh. Yang terpenting adalah kekuatan dan kecepatan koneksi antarbagian otak. Bahkan, bagus tidaknya koneksi antarbagian otak tertentu menentukan kecerdasan.
”Kecerdasan sebenarnya mengandalkan hubungan spesifik di dalam otak dan koneksi ini terjadi antara gray matter (korteks otak yang berisi sel saraf) dan white matter (sumsum otak) atau koneksi serat saraf,” kata Jan Glascher, ketua peneliti.
Ia menambahkan, seseorang bisa disebut cerdas apabila bagian otak frontal (yang berhubungan dengan daya pikir, daya ingat, dan emosi) memiliki koneksi yang baik dengan bagian lobus parietal.
Menanggapi teori tersebut, Keith Young, ketua peneliti bidang psikiatri dan ilmu perilaku dari Texas A&M Health Science College of Medicine, mengatakan, hasil penelitian tersebut tak terduga, tetapi menegaskan pentingnya hubungan antarbagian otak.
Selama ini orang menganggap orang yang pintar akan unggul di semua bidang. ”Orang menganggap kecerdasan bersifat umum. Jika Anda bagus di bidang matematika, Anda akan hebat pula dalam bahasa Inggris,” kata Young.
”Hasil riset tidak menunjukkan orang yang cerdas akan pandai dalam berbagai bidang,” ungkap Glascher. Dalam risetnya, ia meneliti 241 pasien yang mengalami kerusakan otak. Peneliti lalu memetakan tempat kerusakan tersebut dan melakukan tes IQ.
”Dengan demikian, kita bisa melihat secara tepat bagian otak yang berkaitan dengan penurunan kemampuan dengan melakukan tes sehingga kita bisa tahu apakah bagian otak itu penting untuk kecerdasan umum,” kata Glascher.
Pada penelitian awal, Glascher dan timnya menemukan bahwa jaringan antarbagian otak juga penting untuk daya ingat. ”Makin baik koneksi antar-otak, makin besar daya ingat Anda. Ini berbeda dengan persepsi orang sebelumnya yang mengatakan orang cerdas adalah orang yang punya kapasitas daya ingat besar,” katanya.
”Kecerdasan sebenarnya mengandalkan hubungan spesifik di dalam otak dan koneksi ini terjadi antara gray matter (korteks otak yang berisi sel saraf) dan white matter (sumsum otak) atau koneksi serat saraf,” kata Jan Glascher, ketua peneliti.
Ia menambahkan, seseorang bisa disebut cerdas apabila bagian otak frontal (yang berhubungan dengan daya pikir, daya ingat, dan emosi) memiliki koneksi yang baik dengan bagian lobus parietal.
Menanggapi teori tersebut, Keith Young, ketua peneliti bidang psikiatri dan ilmu perilaku dari Texas A&M Health Science College of Medicine, mengatakan, hasil penelitian tersebut tak terduga, tetapi menegaskan pentingnya hubungan antarbagian otak.
Selama ini orang menganggap orang yang pintar akan unggul di semua bidang. ”Orang menganggap kecerdasan bersifat umum. Jika Anda bagus di bidang matematika, Anda akan hebat pula dalam bahasa Inggris,” kata Young.
”Hasil riset tidak menunjukkan orang yang cerdas akan pandai dalam berbagai bidang,” ungkap Glascher. Dalam risetnya, ia meneliti 241 pasien yang mengalami kerusakan otak. Peneliti lalu memetakan tempat kerusakan tersebut dan melakukan tes IQ.
”Dengan demikian, kita bisa melihat secara tepat bagian otak yang berkaitan dengan penurunan kemampuan dengan melakukan tes sehingga kita bisa tahu apakah bagian otak itu penting untuk kecerdasan umum,” kata Glascher.
Pada penelitian awal, Glascher dan timnya menemukan bahwa jaringan antarbagian otak juga penting untuk daya ingat. ”Makin baik koneksi antar-otak, makin besar daya ingat Anda. Ini berbeda dengan persepsi orang sebelumnya yang mengatakan orang cerdas adalah orang yang punya kapasitas daya ingat besar,” katanya.
Menguak Tipe Pria yang Tak Pernah Selingkuh
VIVAnews - Berdasarkan sebuah penelitian, pria yang tergolong cerdas cenderung tidak akan mengkhianati pasangan mereka. Ini merupakan hasil sebuah analisis baru yang menunjukkan tren sosial.
Peneliti di sebuah universitas di Inggris menemukan, pria dengan IQ lebih tinggi akan lebih setia pada pasangannya dan selalu menjunjung tinggi nilai monogami dibandingkan pria lain yang IQ-nya tergolong rendah.
Namun, dari hasil penelitian ini, hubungan antara moralitas seksual konvensional dan intelektualitas tidak tercermin pada wanita. Para peneliti tidak menemukan bukti bahwa wanita yang IQ-nya lebih tinggi memiliki sikap sama seperti pria cerdas dengan IQ tinggi.
Pola-pola kesetiaan justru hanya ditemukan dalam diri pria yang diteliti oleh Dr. Satoshi Kanazawa dari London School of Economics pada jurnal yang dipublikasikan di 'Psikologi Sosial Quarterly' edisi Maret.
Sebagai bagian dari studi, Dr. Kanazawa menganalisis dua survei utama AS yang dipastikan sikap sosial dan IQ dari ribuan remaja dan orang dewasa.
Dia menyimpulkan: "Sebagai analisis empiris menunjukkan, pria yang lebih cerdas cenderung lebih monogami dan selalu menjunjung nilai eksklusivitas seksual dibandingkan dengan pria kurang cerdas alias ber-IQ rendah."
Dr. Kanazawa juga mengklaim, korelasi antara kecerdasan dan monogami pada pria memiliki asal-usul dalam perkembangan evolusioner. Menurutnya, eksklusivitas seksual adalah sebuah "evolusi novel" kualitas yang bermanfaat bagi orang-orang di zaman purba, yang diprogram untuk mengetahui tingkat kesetiaan seseorang.
Dunia modern tidak lagi menganugerahkan keuntungan evolusioner untuk orang-orang yang memiliki beberapa mitra seksual, tetapi hanya orang-orang cerdas yang mampu melepaskan beban psikologis spesies mereka dan mengadopsi cara-cara baru berperilaku.
Berdasrkan studi ini "evolusi novel" merupakan kualitas yang lebih umum di kalangan orang-orang dari kecerdasan yang lebih tinggi.
Peneliti di sebuah universitas di Inggris menemukan, pria dengan IQ lebih tinggi akan lebih setia pada pasangannya dan selalu menjunjung tinggi nilai monogami dibandingkan pria lain yang IQ-nya tergolong rendah.
Namun, dari hasil penelitian ini, hubungan antara moralitas seksual konvensional dan intelektualitas tidak tercermin pada wanita. Para peneliti tidak menemukan bukti bahwa wanita yang IQ-nya lebih tinggi memiliki sikap sama seperti pria cerdas dengan IQ tinggi.
Pola-pola kesetiaan justru hanya ditemukan dalam diri pria yang diteliti oleh Dr. Satoshi Kanazawa dari London School of Economics pada jurnal yang dipublikasikan di 'Psikologi Sosial Quarterly' edisi Maret.
Sebagai bagian dari studi, Dr. Kanazawa menganalisis dua survei utama AS yang dipastikan sikap sosial dan IQ dari ribuan remaja dan orang dewasa.
Dia menyimpulkan: "Sebagai analisis empiris menunjukkan, pria yang lebih cerdas cenderung lebih monogami dan selalu menjunjung nilai eksklusivitas seksual dibandingkan dengan pria kurang cerdas alias ber-IQ rendah."
Dr. Kanazawa juga mengklaim, korelasi antara kecerdasan dan monogami pada pria memiliki asal-usul dalam perkembangan evolusioner. Menurutnya, eksklusivitas seksual adalah sebuah "evolusi novel" kualitas yang bermanfaat bagi orang-orang di zaman purba, yang diprogram untuk mengetahui tingkat kesetiaan seseorang.
Dunia modern tidak lagi menganugerahkan keuntungan evolusioner untuk orang-orang yang memiliki beberapa mitra seksual, tetapi hanya orang-orang cerdas yang mampu melepaskan beban psikologis spesies mereka dan mengadopsi cara-cara baru berperilaku.
Berdasrkan studi ini "evolusi novel" merupakan kualitas yang lebih umum di kalangan orang-orang dari kecerdasan yang lebih tinggi.
Langganan:
Postingan (Atom)